S
|
enin, 1 Mei 2018 digelar acara wisuda untuk jenjang RA, MI, dan SMP di
yayasan Nurut Tauhid desa Robatal kecamatan Robatal Kabupaten Sampang. Sebanya
49 peserta wisuda berbaris rapi memakai baju toga dengan didampingi oleh orang
walinya masing-masing. Nampak wajah yang berbahagia semua peserta wisuda, begitupulah dengan
orang tua mereka yang bangga karena anaknya berhasil lulus ujian. Satu persatu
peserta wisuda dengan didampingi wali mereka menaiki panggung untuk menerima
piagam dan melaksanakan prosesi wisuda
bak seorang sarjana.
Momen
wisuda seperti ini dimanfaatkan betul oleh Hasyim Asyari, S.HI. untuk
menyampaikan tentang pentingnya pendidikan. Sebagai perwakilan yayasan melalui
sambutannya beliau menekankan kepada anak-anak didiknya agar terus sekolah.
Jangan sampai berhenti sekolah di tengah jalan. Yayasan Pendidikan Nurut Tauhid
sudah menyelenggarakan Madrasah Aliyah (MA) yang sudah mendapatkan izin resmi
dari Departemen Agama. Harapan beliau agar seluruh anak-anak di desa Robatal
dan sekitarnya bisa menyelesaikan pendidikan minimal setingkat SMA sederajat.
Dengan pendidikan setingkat SMA atau sederajat
anak-anak sudah memiliki pola pikir yang sudah matang untuk kembali ke
masyarakat.
Pak Hasyim juga berpesan kepada wali murid agar selalu mendukung dan mendorong anak-anaknya memperoleh pendidikan yang lebih baik. Orang tua wajib memperhatikan belajar anaknya dan mengawasi perkembangan anak-anaknya. Tidak ada lagi siswa yang jarang masuk atau siswa yang berhenti sementara dengan alasan mengikuti orang tuanya bekerja di daerah rantau. Jika hal ini terjadi karena keadaan yang terpaksa bisa dicarikan solusi agar anak-anaknya tetap bisa belajar. Hal ini berlaku bagi semua anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan. Orang tua tidak boleh berpandangan bahwa anak perempuan hanya untuk urusan dapur sehingga tidak perlu sekolah tinggi. Anak harus didukung untuk mencapai cita-cita mereka. Apakah menjadi dokter, presiden, pejabat, dll. Sudah banyak contoh pejabat dari kalangan perempuan. Misalnya saja mantan presiden Megawati Soekarno Putri, menteri sosial Khofifah Indar Parawansa, walikota Surabaya Tri Risma Harini dsb. Maka daripada itu dukung anak-anak kita untuk terus sekolah, dan percayakan pendidikan anak-anak anda pada lembaga pendidikan Nurut Tauhid.
Pak Hasyim juga berpesan kepada wali murid agar selalu mendukung dan mendorong anak-anaknya memperoleh pendidikan yang lebih baik. Orang tua wajib memperhatikan belajar anaknya dan mengawasi perkembangan anak-anaknya. Tidak ada lagi siswa yang jarang masuk atau siswa yang berhenti sementara dengan alasan mengikuti orang tuanya bekerja di daerah rantau. Jika hal ini terjadi karena keadaan yang terpaksa bisa dicarikan solusi agar anak-anaknya tetap bisa belajar. Hal ini berlaku bagi semua anak-anaknya baik laki-laki maupun perempuan. Orang tua tidak boleh berpandangan bahwa anak perempuan hanya untuk urusan dapur sehingga tidak perlu sekolah tinggi. Anak harus didukung untuk mencapai cita-cita mereka. Apakah menjadi dokter, presiden, pejabat, dll. Sudah banyak contoh pejabat dari kalangan perempuan. Misalnya saja mantan presiden Megawati Soekarno Putri, menteri sosial Khofifah Indar Parawansa, walikota Surabaya Tri Risma Harini dsb. Maka daripada itu dukung anak-anak kita untuk terus sekolah, dan percayakan pendidikan anak-anak anda pada lembaga pendidikan Nurut Tauhid.
Lembaga pendidikan Nurut Tauhid terus berkembang dan
berbenah diri . semua aspek digarap dengan serius. Misalnya kesesuain kurikulum
yang dijalankan, penempatan guru yang sesuai dengan bidang dan
jurusannya masing-masing, Program pembangunan jangka menengah dan jangka
panjang yang terstruktur, perhatian intensif terhadap siswa. Hasil nyata sudah
didapatkan, sekarang anak-anak sudah lancar berbahasa indonesia. Dalam ilmu
hitung kemampuan mereka juga semakin membaik. Semakin hari perbedaan masyarakat
kota dan desa semakin sedikit.” Nantinya yang membedakan hanyalah tempat
tinggalnya saja. Dengan pendidikan kehidupan akan lebih baik.” Tegasnya.